Selasa, 15 Januari 2013

Keperawatan Komunitas Dalam Keadaan Bencana



Pengertian Bencana
Bencana adalah gangguan ekologi yang melampui kapasitas penyesuaian sekelompok mahkluk hidup dengan lingkungannya ( BAKIR ABISUDJAK & HELMAN HAMDANI, 1990)

Bencana Alam adalah situasi gawat dimana kehidupan sehari-hari mendadak terganggu dan banyak orang terjerumus dalam keadaan yang tidak berdaya dan menderita sehingga akibat dari padanya membutuhkan pengobatan, perawatan , perlindungan,makanan, pakaian, dan lain-lain.
(ARJONO PUSPONEGORO,1990)

Penggolongan Bencana

1.       Bencana Alam, terdiri dari;
a.       Bencana meteorologik; cotohnya: angin topan, badai,salju, kemarau yang panjang.
b.      Bencana topologic ; contohnya: tsunami,tanah longsor, banjir.
c.       Bencana vulkanologik ;contohnya: gema bumi, letusan gunung api.
d.      Bencana biologic;contohnya: wabah penyakit,serangan hama(ulat,tomcat,belalang)
2.       Bencana Perbuatan manusia:
a.       Kecelakaan:
1.       Industri (mesin,bahan kimia, polusi)
2.       KCL (darat,laut,udara)
3.       Kebakaran
4.       Pembuangan limbah bercacun
5.       Nuklir (radiasi,gas,amunisi)
6.       Ledakan(tambang,gas,amunisi)
b.      Yang direncanakan; peperangan,kerusuhan,teroris.

Sifat bencana

1.       Mendadak
Suatu bencana yang tidak dapat diprediksi dan datang secara tiba-tiba. Contoh : Gempa bumi, tanah longsor, Tsunami.
2.       Dapat diramalkan
Suatu bencana yang dapat diramalkan atau diprediksi, sehingga bisa menekan angka korban dan meminimalis kerugian. Contohnya: meletus gunung api, kemarau panjang, wabah penyakit.


Masalah Kesehatan Masyarakat Akibat Bencana

1.       Peningkatan Morbiditas
Dalam bencana terjadi Angka kesakitan bertambah, angka morbiditas terjadi:
a.       Primer: morbiditas terjadi langsung terjadi akibat bencana tersebut, contoh: trauma akibat becana.
b.      Sekunder: morbiditas terjadi secara tidak langsung, bukan akibat bencana itu secara langsung, namun akibat dampak dari bencana tersebut. Contoh: setelah bencana, sanitasi lingkungan yang buruk membuat morbiditas bertambah akibat kurangnya bahan makanan.
2.       Peningkatan Mortalitas.
Angka kematian terjadi akibat bencana dibedakan menjadi:
a.       Primer: kematian akibat bencana itu sendiri, contoh: trauma kepala, sehingga meninggal.
b.      Sekunder: kematian akibat dampak dari bencana tersebut, contoh: kurangnya persediaan obat-obatan, persediaan  makanan.
3.       Masalah Kesehatan lingkungan.
Kurang tersedianya air bersih, MCK, kepadatan tempat penampungan.
4.       Suplai makanan dan obat-obatan yang kurang.
5.       Keterbatasan tenaga medic dan paramedic serta transfortasi ke pusat rujukan.


Prinsip-prinsip penanggulangan bencana:


1.       Belajar dari penanggulangan bencana yang sebelum-sebelumnya
2.       Jangan menolong korban secara acak-acakan
3.       Penggunaan system TRIAGE
4.       Buat perencanaan yang baik untuk penanggulangan bencana
5.       Harus ada komunikasi yang sentral untuk satu kota/daerah
6.       Sistem ambulance dengan petugas 24 jam dan mampu melakukan resuitasi.
7.       Melakukan tindakan yang mudah tepat dan menyelamatkan jiwa.


SISTEM TRIAGE:

SISTEM TRIAGE adalah Suatu seleksi pasien sehingga menjamin pasien mendapatkan tindakan perawatan yang tepat.
Penggolongan pasien:
1.       Golongan  1. Kodisi: tidak luka, sehingga tidak perlu mendapatkan tindakan pembedahan.
TANDA: HIJAU
2.       Golongan 2: kondisi: luka ringan, dan memerlukan tindakan pembedahan minor, luka tidak mengancam jiwa.
TANDA: KUNING
3.       Golongan 3: Kondisi: trauma thorak, trauma abdomen,fraktur, memerulakan tindakan pembedahan dan luka dapat mengancam jiwa.
TANDA: MERAH
4.       Golingan 4 : Kondisi : dalam keadaan syok.
TANDA: PUTIH
5.       Golongan 5 : pasien yang sudah meninggal dunia. Penanganan di kamar mayat.
TANDA: HITAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar